3 Langkah Penting Dalam Persiapan Budidaya Durian

Budidaya durian - pupuk organik cair ciremai

1. Mengetahui Iklim yang cocok untuk budidaya durian

Budidaya durian  dapat dilakukan dengan optimal pada daerah rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Keadaan iklim basah, suhu udara antara 25o–32oC, kelembaban udara sekitar 50%-80%, dan intensitas cahaya matahari 45%-50%. Curah hujan yang ideal untuk tanaman durian adalah antara 1.500-2.500 mm per tahun yang merata sepanjang tahun.

2. Mengetahui Jenis Tanah yang cocok untuk budidaya durian

Lahan pertanaman yang paling cocok untuk budidaya durian harus memenuhi syarat seperti berikut :

a.Suplai air harus cukup

b.Terhindar dari banjir dan air menggenang

c.Aerasi dan drainasenya baik

d.pH tanahnya antara 5,5-6,5

e.Tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik

f.Lapisan solum cukup dalam atau lebih dari 150 cm

3. Lakukan Pembibitan dengan benar dalam budidaya durian

1. Perbanyakan Generatif

Langkah-langkah yang dilakukan pada pembibitan untuk budidaya durian secara generatif yaitu sebagai berikut.

a. Penanganan khusus Biji untuk budidaya durian

-Pilih biji durian dari buah yang matang di pohon dan bebas hama serta penyakit.

-Biji dibersihkan dari daging buah ataupun kotoran lainnya yang  menempel pada  biji dengan menggunakan air yang mengalir.

-Biji dikeringkan dengan cara mengangin-anginkannya di tempat teduh hingga kadar airnya berkurang.

b.Dalam budidaya durian perlu siapkan polibag  dan media semai

-Siapkan polibag dengan ukuran kira-kira 15 cm X 23 cm dan diberi lubang secukupnya di bagian samping dan bagian bawah.

-Isi polibag dengan media semai berupa campuran tanah subur, pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan 1:1 atau 2:1, dengan sedikit sekam padi.

-Sebelum biji di tanam, polibag disiram air agar tidak terbentuk rongga didalamnya.

-Biji di tanam sedalam 2-4 cm dengan posisi mendatar atau bagian pangkalnya berada di bawah.

C.  Pemeliharaan Bibit untuk budidaya durian

-Bibit di dalam polibag disiram secara kontinu dua kali sehari, pada pagi hari dan sore harinya, terutama pada musim kemarau.

-Pemupukan bibit dengan jenis pupuk berupa NPK atau campuran Urea, TSP, dan KCl sebanyak 2-4 gram per bibit, tujuannya untuk menyuburkan pertumbuhan dilakukan tiap 1-3 bulan sekali.

-Baru bisa berbuah pada umur 7-15 tahun

2. Perbanyakan Vegetatif

a. Menempel (Okulasi) bibit budidaya durian

Cara menempel adalah sebagai berikut.

-Dengan menggunakan pisau yang bersih dan tajam, pada batang pokok dibuat torehan berbentuk huruf T.

-Dari batang lainnya diambil mata tunas yang akan ditempel.

-Mata tunas tersebut kemudian disispkan pada torehan batang pokok.

-Tepian luka pada batang pokok diolesi parafin dan diikat.

-Setelah 15-20 hari, tali ikatan dapat dibuka.

-Bila kulit tempelan telah bersatu dengan batang pokok dan mata tunas tumbuh, maka okulasi dikatakan berhasil.

b.Menyambung  (Enten) untuk budidaya durian

Cara menyembung adalah sebagai berikut.

-Bibit tanaman yang akan dijadikan batang pokok (tanaman A) dipotong lebih kurang 10 cm dari permukaan tanah dengan kemiringan potongan 45 derajat.

– Ranting tanaman sejenis yang berbuah bagus (tanaman B) juga dipotong dengan kemiringan 45 derajat. Ranting tanaman B harus mempunyai mata tunas.

-Kedua potongan diatas disambungkan dan diberi penyanggah  di samping kiri dan kanan bagian yang disambung.

-Kambium dari kedua potongan yang disambung diusahakan  tepat bertemu.

-Sambungan tersebut diikat dengan tali pengikat, kemudian jumlah daun dikurangi untuk mengurangi penguapan.

c. Mencangkok untuk bibit budidaya durian

Cara mencangkok adalah sebagai berikut.

-Cangkokan dibuat pada cabang batang yang tidak terlalu besar, kira-kira bergaris tengah 2,5 cm.

-Tidak jauh dari pangkal dahan, kulit batang dibuang menurut lingkaran batang sepanjang kira-kira 10 cm.

-Kambium dikikis dan dibersihkan, setelah terasa tidak licin, bagian kayu yang terbuka ditutup dengan tanah yang lembab.

-Tanah penutup dibungkus dengan ijuk, sabuk kelapa, atau  plastik dan diikat di kedua ujungnya.

-Tanah penutup tersebut harus selalu lembab sehingga perlu disiram secara teratur.

-Cangkokan berhasil bila tumbuh akar pada bagian atas luka. Apabila akar sudah cukup banyak, maka dahan dipotong kemudian ditanam.

4. Gunakan pupuk organik yang ramah lingkungan

Saatnya anda ikut ambil bagian dalam menyelamatkan bumi dan mendukung gerakan “Go Organic”. Gunakan Pupuk organik cair Ciremai dalam melakukan pemupukan pada tahap pembibitan atau pada tahap penanaman dan pertumbuhan.

Tinggalkan komentar